Demultiplexers and Decoders






 1. TUJUAN [BACK]

  1. Untuk mengetaui apa itu demultiplexers dan decoders
  2. Untuk mengetahui fungsi demultiplexers dan decoders
  3. Untuk mengetahui cara membuat rangkaian demultiplexers dan decoders

2. ALAT DAN BAHAN [BACK

 
1. Decoder/demux
Gambar 1. Decoder/Demux di proteus

 

Spesifikasinya : 

 
        2. Gerbang AND

Gerbang AND digunakan untuk menghasilkan
logika 1 jika semua masukan berlogika 1, jika tidak
maka output yang dihasilkan akan berlogika 0.



 

IC 7411 berisi tiga gerbang AND dengan tiga input dari keluarga Transistor Transistor Logic

Konfiugurasi pin:

- Vcc : Kaki 14

 - GND : Kaki 7

- Input : Kaki 1, 2, 3, 4, 5, 9,10,11 dan 13

- Output : Kaki 6, 8,  dan 12


 
 
3. Gerbang OR
Gerbang OR merupakan operasi boolean penjumlahan yang bersimbol (+).
Gambar 3. Gerbang OR di proteus
 
 
Spesifikasinya:

- Tegangan Suply : 7V

- Tegangan Input : 5,5 V

- Beroperasi pada suhu udara 0 sampai +70 derjat

- Kisaran suhu penyimpanan : -65 derjat sampai +150 derjat celcius




 
 
4. Inverter
Inverter adalah suatu rangkaian atau perangkat elektronika yang dapat mengubah arus listrik searah (DC) ke arus listrik bolak-balik (AC) pada tegangan dan frekuensi yang dibutuhkan sesuai dengan perancangan rangkaiannya.
Gambar 4. Inverter di proteus







 
 
5. Power supply
Power supply atau catu daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik maupun elektronika lainnya. 
Gambar 5. Power supply di proteus
 
Spesifikasinya:

Rated working condition:

Working condition Temperature -10°C-40°C,relative humility≤90%

Storage condition Temperature -10°C-40°C,relative humility≤80%

Output: Voltage 0-30V, Current 0-5A, Power 150W

 
 
6. Logic State
Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan  input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya
Gambar 6. Logic State di proteus

 
7. Logic Probe
Logic probe adalah alat yang dapat menganalisa suatu rangkaian IC dengan cara menunjukkan logika keluar dari kaki pin IC tersebut.
Gambar 7. Logic Probe di proteus

3. DASAR TEORI [BACK]

8.3 Demultiplexers and Decoders
Demultiplexer adalah rangkaian logika kombinasional dengan jalur input, 2n jalur output, dan n jalur pilih. Dekoder adalah kasus khusus demultiplexer tanpa saluran input dan juga dapat mengubah bilangan biner menjadi desimal.
 
. Gambar 8.18(a) menunjukkan representasi sirkuit dari demultiplexer 1-4.
 
 
Gambar 8.18(b) menunjukkan tabel kebenaran demultiplexer ketika input garis dipegang HIGH.
 
Gambar 8.19 Representasi rangkaian 2-ke-4, 3-ke-8, 4-ke-16
 

Jika pada dekoder ada beberapa kombinasi yang tidak digunakan atau 'tidak peduli' di n-bit kode, maka akan ada kurang dari 2n jalur keluaran. Secara umum, jika n dan m berturut-turut jumlah jalur input dan output, maka m kecil sama 2n.

Decoder dapat menghasilkan maksimal 2n kemungkinan minterm dengan kode biner n-bit. Pengoperasian decoder dapat dilihat pada diagram rangkaian logika pada Gambar 8.20. yang mengimplementasikan fungsi dekoder baris 3-ke-8. Memiliki tiga input = A, B dan C dan delapan output = D0, D1, D2, D3, D4, D5, D6 dan D7. Dari tabel kebenaran, karena output logika ‘1’ hanya satu dari delapan output sehingga setiap minterm menghasilkan output tertentu sesuai input. Dalam kasus ini, D0, D1, D2, D3, D4, D5, D6 dan D7 masing-masing mewakili minterm berikut:

 

 8.3.1 Implementing Boolean Functions with Decoders
  
Dekoder dapat implementasikan pada fungsi Boolean dengan mudah. Dekoder menghasilkan minterm dan gerbang OR eksternal untuk menghasilkan jumlah minterm. Gambar 8.21 menunjukkan diagram logika di mana decoder baris 3-ke-8 digunakan untuk menghasilkan fungsi Boolean yang diberikan dengan persamaan.
 

Dekoder n-ke-2n dan m gerbang OR eksternal dapat digunakan untuk mengimplementasikan kombinasi rangkaian dengan n input dan m output. Misal pada penerapan empat variabel Fungsi Boolean dengan 12 minterms menggunakan dekoder baris 4-ke-16 dan gerbang OR eksternal. OR gerbang di sini harus menjadi gerbang 12-input. Dalam semua kasus seperti itu, di mana jumlah minterm dalam suatu Fungsi Boolean dengan n variabel lebih besar dari 2n /2 (atau 2n-1 ), fungsi komplementer Boolean akan memiliki lebih sedikit minterm. Dalam hal ini akan lebih baik menggunakan NORing daripada ORing dengan output fungsi boolean.

 

Gambar 8.20 Diagram logika dari dekoder baris 3-ke-8.
Gambar 8.21 Menerapkan fungsi Boolean dengan dekoder

   8.3.2 Sirkuit Decoder Cascading 

Langkah-langkah dasar mendesain rangkaian adalah, pertama jika n adalah jumlah jalur input dalam dekoder yang tersedia dan N adalah jumlah jalur input di dekoder yang diinginkan, maka jumlah dekoder individu yang diperlukan untuk membuat dekoder yang diinginkan sirkuit akan menjadi 2N−n. Lalu hubungkan bit yang kurang signifikan dari jalur input dekoder yang diinginkan ke jalur input dari dekoder yang tersedia. Lalu bit sisa dari jalur input dari rangkaian dekoder yang diinginkan digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan decoder individu. Kemudian Jalur keluaran dari masing-masing dekoder bersama-sama membentuk jalur keluaran.


4. PERCOBAAN [BACK]

4.1 Prosedur percobaan 
        1. Siapkan komponen yang digunakan :
            - IC decoder/demux
            -power, ground
            -AND, OR
            - logic state dan logic probe
        2. Letakkan komponen
        3. Rangkailah dengan benar 
        4. Untuk lebih jelas lihat video dibawah

4.2 Rangakaian simulasi 
    A. Foto/screenshoot

        
1. Rangkaian diatas merupakan rangkaian logic diagram dari 3 to 8 line decoder, disini terdapat 3 logika input yang masing-masing memiliki logika invertnya, dan 6 gerbang logika AND serta output logicprobe. tiap tiap input logika akan terhubung sedemikian rupa ke tiap tiap logika AND hingga didapatkan tabel kebenaran seperti berikut:

2. Rangkaian dibawah merupakan 3 buah rangkaian IC 2 to 4, 3 to 8 dan 4 to 16 line decoder, rangkaian ini adalah rangkaian ekivalen dari rangkain pada gambar 8.19
3. Rangkaian dibawah merupakan rangkaian ekivalen dari rangkaian pada gambar 8.18 yang merupakan 1 to 4 demultiplexer

 


4.3 Video






5. DOWNLOAD [BACK]




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[Menuju Akhir] [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]   DAFTAR ISI 1. Tujuan 2. Alat dan Bahan 3. Dasar Teori 4. P...